Humas DPRD Kota Bandung Talk Show “Pengelolaan Sampah di Kota Bandung: Tantangan dan Solusi” Hadirkan Anggota DPRD dan DLH sebagai Narasumber

banner 468x60

Bandung Info 86 News — Isu pengelolaan sampah kembali menjadi perhatian publik dalam talk show bertema “Pengelolaan Sampah di Kota Bandung: Tantangan dan Solusi”, yang digelar melalui kolaborasi antara Radio Sonata dan PRFM pada Selasa, 29 April 2025. Acara ini menghadirkan Anggota Komisi III DPRD Kota Bandung, Aa Abdul Rozak, S.Pdi., M.Ag., dan perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung sebagai narasumber utama.

Talk show ini menjadi platform penting dalam menyuarakan isu lingkungan yang mendesak di Kota Bandung, serta membahas solusi konkret dalam menghadapi permasalahan pengelolaan sampah di wilayah perkotaan. Dalam sesi dialog tersebut, Aa Abdul Rozak menekankan bahwa solusi pengelolaan sampah harus dimulai dari lingkungan rumah tangga dengan pendekatan edukasi dan dukungan teknologi yang memadai.

“Kesadaran warga adalah pondasi utama, namun harus dibarengi dengan sistem yang terintegrasi, mulai dari pemilahan sampah, pengangkutan yang terjadwal, hingga pemrosesan akhir yang ramah lingkungan,” ujar Aa Abdul Rozak.

Ia juga mengungkapkan bahwa isu sampah sering kali menjadi keluhan utama masyarakat saat kegiatan reses, terutama terkait pengelolaan Tempat Penampungan Sementara (TPS), edukasi lingkungan, hingga kebutuhan akan peningkatan program daur ulang. Menurutnya, keberhasilan pengelolaan sampah tidak lepas dari keterlibatan aktif masyarakat serta inovasi yang tepat guna.

Aa Abdul Rozak turut mendorong pemanfaatan teknologi dalam mendukung sistem pengelolaan sampah yang lebih efisien. Inovasi seperti aplikasi pelaporan sampah, pemetaan titik rawan berbasis data digital, hingga penerapan teknologi daur ulang dan komposting di tingkat komunitas dinilai mampu mempercepat transformasi sistem pengelolaan limbah kota.

“Teknologi harus menjadi bagian dari solusi. Sistem pelaporan online, pengawasan berbasis sensor, atau bahkan edukasi digital bisa menjadi alat bantu yang mempercepat perubahan,” imbuhnya.

Talk show ini juga berlangsung secara interaktif, membuka ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan pertanyaan dan aspirasi secara langsung melalui sambungan telepon dan media sosial. Kehadiran dua media lokal, Radio Sonata dan PRFM, menjadi contoh sinergi dalam membangun kesadaran lingkungan secara luas.

DPRD Kota Bandung, melalui Komisi III, menyampaikan harapan agar pengelolaan sampah tidak hanya dipandang sebagai kegiatan teknis, melainkan sebagai gerakan budaya kolektif yang melibatkan seluruh elemen masyarakat: pemerintah, warga, media, komunitas, hingga dunia usaha.

“Kami di DPRD berharap agar Kota Bandung dapat menjadi contoh kota yang mampu mengelola sampah secara modern, manusiawi, dan berkelanjutan. Untuk itu, regulasi, edukasi, dan kolaborasi harus berjalan seimbang. Mari kita jadikan pengelolaan sampah sebagai bagian dari gaya hidup warga kota yang cerdas dan peduli,” tutup Aa Abdul Rozak.

Rilis, Dani

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *