Peternakan Kambing, Wujud Ketahanan Pangan Tahun 2024 di Desa Neglasari.
Bogor -, info86news.com.-minggu 11 Mai 2025.Program Ketahanan Pangan merupakan program prioritas nasional yang diatur dalam Permendes PDTT Nomor 8 Tahun 2022. Program ini sesuai dengan kewenangan desa dalam hal ketahanan pangan nabati dan hewani. Desa juga di berikan kewenangan untuk dapat mengelola ketahanan pangan ini sesuai dengan potensi yang terdapat di desa. Oleh karena itu, program ketahanan pangan ini menggunakan Dana Desa (DD) dengan besaran minimal 20% dari total anggaran yang di terima desa.
Tujuan dari program ketahanan pangan ini adalah untuk memenuhi pangan bagi masyarakat desa yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya aman dan terjangkau, serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat. Kebijakan ini akan tetap dilanjutkan sebagai komitmen Pemerintah dalam mengantisipasi krisis pangan.
Terkhusus di Desa Neglasari Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor, Program ketahanan pangan tahun 2024 lalu. Desa Neglasari memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan ketersediaan pangan yang memadai di tingkat lokal. Selain itu, program ketahanan pangan melalui peternakan kambing juga berperan terhadap pengembangan ekonomi masyarakat serta peningkatan kualitas hidup peternak lokal.
Kades Neglasari Yayan Mulyana dikantornya menuturkan. Jumat (09/05/2025), Memiliki program ternak kambing untuk memenuhi kebutuhan daging lokal dan memberikan peluang ekonomi bagi warga melalui pengelolaan ternak bersama.
Ketahanan pangan desa ini tidak lepas dari kerja keras kelompok ternak yang ada di desa Neglasari. Mereka bertanggung jawab dalam merawat, mengurus, dan mengembangkan populasi kambing untuk kepentingan program ketahanan pangan desa. Pertambahan jumlah kambing dari berternak, sangat kami inginkan. Agar meningkat seiring dengan berjalannya waktu. Sehingga menuunjukan kesuksesan pada program pengadaan kambing dalam mendukung ketahanan pangan desa.
Lebih rinci dirinya menjabarkan pembelian kambing Bandot jantan dan indukan betina untuk ternak. Menurutnya, harganya sangat variatif. Harga bergantung pada jenis kambing, usia dan kondisi pasar. Untuk kambing jantan bisa dihargai sekitar Rp 2000.000,- sampai Rp 2500.000, per ekornya, sedangkan kambing betina dengan usia yang sama bisa Rp 1500.000 sampai Rp 2000.000,- per ekor. Jadi kalau ditotal angka pembelian kambing untuk ternak dipukul rata kisaran Rp 2000.000, per ekor. Karena kambing yang usianya lebih muda atau lebih tua juga bisa mempengaruhi harga. Maka dari alokasi dana ketahanan pangan tahun 2024 desanya telah membeli sebanyak 85 ekor kambing untuk ternak.
Lebih jelas kades Yayan menyampaikan, pembuatan kandang kambing dan pakan ternak termasuk dalam kegiatan pengembangan peternakan yang didanai oleh dana ketahanan pangan.
“Untuk pembuatan kandang kambing dapat didanai dari alokasi dana ketahanan pangan Dana Desa. Dana ini dapat digunakan untuk kegiatan pengembangan peternakan, termasuk pembuatan kandang, sesuai dengan peraturan dan prioritas yang telah ditetapkan”. jelasnya
Bahkan, ketahanan pangan tahun 2024, desa Neglasari untuk ternak kambing sudah dilakukan pemeriksaan oleh Inspektorat. Malah menjadi sampling pemeriksaan. Karena pemeriksaan bertujuan untuk memastikan bahwa program dan kegiatan ketahanan pangan di desa berjalan sesuai aturan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Harapan dirinya, beternak kambing, didukung oleh Dana Desa, bukan hanya tentang ketahanan pangan, tetapi juga tentang pengembangan ekonomi lokal, pemberdayaan masyarakat, dan peningkatan kesejahteraan secara keseluruhan. Dengan semangat kolaborasi bersama dan kepedulian. Peternakan kambing dapat menjadi contoh untuk mendapat kesuksesan peternak lokal dalam mewujudkan ketahanan pangan kedepan didesanya. Ujar Kepala Desa Neglasari.
By narasi sumber operator ( A Gani)
@https//info86news,com
