Pasaman — info86news.com Pemerintah Kabupaten Pasaman menunjukkan respons cepat dan kepemimpinan tanggap atas peristiwa robohnya jembatan penghubung antarjorong di Nagari Cubadak Barat, Kecamatan Dua Koto. Jembatan vital ini menghubungkan Jorong Lanai, Batang Kundur, dan Sinuangon—akses utama bagi ribuan warga untuk sekolah, bekerja, bertani, hingga mengakses layanan kesehatan.
Kerusakan jembatan tersebut dilaporkan masyarakat pada akhir pekan, dan hanya dalam hitungan jam, Bupati Pasaman bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) turun langsung ke lokasi, Minggu (4/8/2025).
> “Kami tidak ingin menunda. Ini bukan hanya tentang infrastruktur, tapi tentang kehidupan masyarakat. Pemerintah hadir, mendengar, dan segera bertindak,” ujar Bupati Pasaman saat meninjau kondisi jembatan di lapangan.
Kehadiran Nyata di Tengah Krisis
Langkah cepat ini tak hanya sebagai simbol empati, tapi juga bentuk nyata tata kelola krisis yang berpihak pada masyarakat. Peninjauan lapangan oleh kepala daerah dan Forkopimda dilakukan untuk merumuskan solusi jangka pendek (akses darurat) dan jangka panjang (pembangunan kembali jembatan secara permanen).
Dinas teknis pun langsung bergerak melakukan kajian dan survei struktur untuk menyiapkan desain jembatan pengganti yang lebih kokoh dan tahan bencana.
Dukungan Masyarakat dan LSM: “Inilah Pemerintah yang Diharapkan”
Respons cepat pemerintah mendapat apresiasi luas, termasuk dari masyarakat dan lembaga sosial.
Ketua Umum LSM P2NAPAS, Ahmad Husein Batu Bara, menyebut peninjauan langsung oleh bupati sebagai bentuk kepemimpinan solutif yang jarang terjadi.
> “Kami apresiasi langkah cepat ini. Pemerintah tidak tinggal diam. Mereka hadir, bukan hanya dengan kata-kata, tapi dengan rencana kerja nyata,” ujarnya.
Jembatan Bukan Sekadar Bangunan, tapi Simbol Kehidupan
Bagi warga Cubadak Barat, jembatan yang roboh bukan sekadar fasilitas publik—ia adalah nadi penghubung sosial, ekonomi, dan pendidikan. Robohnya jembatan memutus banyak akses penting, namun kepedulian dan keterlibatan langsung pemimpin daerah memberi harapan baru.
Saat ini, Pemkab Pasaman sedang menyiapkan jalur alternatif darurat sembari menunggu proses pembangunan jembatan baru dimulai.
Saat Pemimpin Turun Tangan, Masyarakat Merasa Diperhatikan
Kisah ini bukan sekadar laporan bencana. Ini adalah contoh nyata ketika pemerintahan hadir bukan hanya di ruang rapat, tetapi di tengah masyarakat. Respons cepat, empati, dan komitmen terhadap solusi nyata adalah pesan kuat bahwa kepemimpinan yang mendengar dan bertindak masih hidup di Pasaman.
Abdi Novirta