Antara Pena dan Cangkul: Saka Ard, Dari Wartawan,Kabiro, Kaperwil Hingga Redaktur Media Laksamana yang Tetap Membumi Lewat Perkebunan Kopi
( Lampung ) – info86news.com – Rabu 15 Oktober 2025 – Lampung — Dunia jurnalistik bukan sekadar menulis berita, tapi juga soal pengabdian, ketekunan, dan kejujuran dalam menyuarakan kebenaran. Prinsip itu dipegang teguh oleh Saka Ard, sosok jurnalis yang memulai kariernya sebagai wartawan ,Kabiro Kaperwil Media Laksamana.id di tingkat provinsi lampung, dan kini dipercaya menempati posisi Redaktur di media yang sama.
Di tengah kesibukannya mengelola redaksi dan memastikan berita yang disajikan tetap akurat, berimbang, dan bermanfaat bagi masyarakat, Saka Ard tetap tak meninggalkan akar kehidupannya. Di sela aktivitas jurnalistiknya, ia memilih untuk tetap membumi sebagai petani milenial, mengelola perkebunan kopi yang dirawatnya dengan penuh ketekunan dan rasa cinta terhadap alam.
“Pekerjaan apapun kalau ditekuni pasti ada manfaatnya,” ujar Saka Ard dengan nada mantap. “Menulis berita dan menanam kopi sama-sama butuh proses, kesabaran, dan kejujuran. Hasilnya mungkin tak langsung terlihat, tapi keduanya memberi manfaat bagi banyak orang.”
Perjalanan Saka Ard dari wartawan lapangan, Kaperwil daerah, hingga kini menjadi Redaktur Laksamana.id menjadi bukti nyata bahwa profesi jurnalistik adalah jalan pengabdian yang menuntut ketulusan dan integritas. Ia dikenal sebagai sosok yang tak segan turun ke lapangan, berinteraksi langsung dengan masyarakat, dan memastikan setiap informasi yang disampaikan timnya bersumber dari fakta yang dapat dipertanggungjawabkan.
Pimpinan Redaksi Laksamana.id, turut memberikan apresiasi atas dedikasi dan konsistensi Saka Ard dalam menjalankan tugas jurnalistik.
> “Saka Ard adalah contoh jurnalis sejati. Ia bukan hanya pandai menulis, tapi juga mampu membangun jaringan, membina rekan kerja, dan tetap rendah hati meski kini menduduki posisi redaktur. Dedikasinya di lapangan menginspirasi banyak jurnalis muda,” ungkap Didi SK.
Hal senada disampaikan oleh salah satu rekan sejawatnya di redaksi.
> “Bang Saka itu orangnya sederhana tapi pekerja keras. Walaupun sibuk di dunia media, dia tetap turun ke kebun kopi, tetap produktif. Itu yang membuat kami kagum — dia bisa menyeimbangkan idealisme jurnalistik dan kehidupan nyata,” tutur seorang rekan jurnalis Laksamana.id.
Bagi Saka Ard, antara pena dan cangkul tak ada perbedaan. Keduanya sama-sama alat perjuangan — yang satu menumbuhkan pengetahuan, yang satu menumbuhkan kehidupan.
> “Baik menjadi jurnalis maupun petani, keduanya adalah ibadah selama dijalani dengan niat tulus dan membawa manfaat bagi orang lain,” pungkasnya dengan senyum tenang.
By Narasi. ( Reforter:SUKRAN HADi)
@https//Info86News.com