Jadi Perhatian Dan Memprihatinkan, Pengembangan Perpustakaan Pojok Baca SDN Dan SMPN SE Kabupaten Labuhanbatu.
( Kabupaten Labuhanbatu ) – Info86news.com – Rabu 22 Oktober 2025 -Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Provinsi Sumatera Utara melalui organisasi perangkat daerah (OPD) dinas Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu melakukan gerakan pengembangan perpustakaan pojok baca disetiap sekolah dasar (SD) negeri / swasta dan sekolah menengah pertama (SMP) negeri / swasta se Kabupaten Labuhanbatu. Pengembangan perpustakaan pelayanan pojok baca tersebut, anggarannya diambil dari sumber dana bantuan operasional sekolah (BOS).
Maksud dan tujuan di gerakannya pengembangan perpustakaan pelayanan pojok baca untuk menimbulkan minta baca para siswa dan siswi anak didik. Serta menambah wawasan, pengetahuan anak didik sebagai bekal untuk menambah nilai mata pelajaran disekolah. Dimana, buku perpustakaan dimaksud adalah koleksi koleksi berupa buku, cerpen, sajak sajak, komik, ber aneka ragam buku seni budaya Indonesia, mengenal berbagai hewan, menceritakan dongeng, sejarah tempo dulu , mengenal sejarah, koleksi gambar tempo dulu, serta kumpulan sejarah agama dan lain sebagainya. Gerakan tersebut untuk menambah ilmu pengetahuan sebagai bekal anak didik disekolah.
Namun, dari hasil tim investigasi pidana korupsi Indonesia Kabupaten Labuhanbatu pada kunjungan disekolah SD Negeri dan SMP Negeri, gerakan yang dilakukan oleh Pemkab Labuhanbatu melalui dinas Pendidikan, masih sangat memprihatikan dan jauh dari harapan terkait minat baca anak didik pada pengembangan perpustakaan pelayanan pojok baca disetiap SD Negeri dan SMP Negeri di Kabupaten Labuhanbatu.
Padahal, diketahui dana BOS peruntukan pengembangan perpustakaan pelayanan pojok bagai untuk siswa siswi melalui sekolah masing, cukup besar dan setiap tahunnya mencapai ratusan juta rupiah dengan model tahap satu dan tahap dua dari dana BOS tersebut.
Sebab, dari chek and richek yang dilakukan disekolah, masih ada terdapat sekolah tersebut tidak mempunyai ruangan khusus untuk koleksi buku buku pengembangan perpustakaan dimaksud. Mirisnya, masih banyak terdapat bahwasanya, buku buku koleksi pengembangan perpustakaan pada pelayanan pojok baca siswa siswi disekolah, tempatnya dijadikan satu tempat dengan buku mata pelajaran disekolah setiap hari tersebut. Dan, ruangannya tidak bersih, ke indahan tidak ada, kerapian tidak ada dan buku perpustakaan tidak tersusun rapi. Dan, masyarakat menilai bahwa gerakan Pemkab Labuhanbatu melalui dinas Pendidikan untuk menggerakkan minat baca ,sangat memprihatinkan dan masih jauh dari harapan, bagaimana anak didik bisa betah bagi siswa dan siswi disekolah tersebut. Sehingga, tidak menimbulkan asumsi bahwa, gerakan pengembangan perpustakaan pelayanan pojok baca tersebut hanya Lif Service belaka. Dan, terendus bahwa dana BOS disetiap sekolah yang diduga tidak tepat sasaran.
By narasi operator (Mora Tanjung).
@Https//Info86News.com