*Atas Pengabdiannya Sebagai Anggota TEP, Wamen Viva Yoga Ajak Masyarakat Doakan Alm. Anggit Bima*

banner 468x60

*Atas Pengabdiannya Sebagai Anggota TEP, Wamen Viva Yoga Ajak Masyarakat Doakan Alm. Anggit Bima*

*Atas Pengabdiannya Sebagai Anggota TEP, Wamen Viva Yoga Ajak Masyarakat Doakan Alm. Anggit Bima*
*Atas Pengabdiannya Sebagai Anggota TEP, Wamen Viva Yoga Ajak Masyarakat Doakan Alm. Anggit Bima*


 
( Jogjakarta ) – Info86News.com – Minggu 26 Oktober 2025 – Wakil Menteri Viva Yoga Mauladi mengajak kepada semua untuk mengheningkan cipta dan mendoakan Anggit Bima Wicaksana yang telah pulang ke rahmatullah setelah mengalami kecelakaan saat dirinya melaksanakan misi atau tugasnya sebagai anggota Tim Ekspedisi Patriot (TEP) di kawasan transmigrasi Bomberey. Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.
 
Iringan doa kepada almarhum yang berasal dari perguruan tinggi IPB itu disampaikan saat diriya mengisi talkshow di Kota Jogjakarta, 25/10/2025. Talkshow yang digelar merupakan rangkaian dari kegiatan ‘Jogja Transmigrasi Run’.
 
Atas pengabdian dan perjuangan yang ditunaikan dalam TEP, Kementerian Transmigrasi (Kementrans) mengapresiasi Rektor IPB yang menganugerahkan gelar sarjana pertanian, SP, kepada almarhum Anggit Bima Wicaksana. “Mari kita doakan almarhum Anggit Bima Wicaksana mendapat tempat yang mulia di sisi Allah”, ujarnya.
 
Diungkap, almarhum merupakan salah satu dari 2000 TEP yang disebar di 154 kawasan transmigrasi. Dalam tim itu ada 42 guru besar, 358 doktor, 846 sarjana, dan 754 mahasiswa. Mereka yang diberangkatkan pada Agustus 2005 itu akan menyelesaikan tugasnya pada Desember 2025.
 
Tugas TEP disebut, pertama, melakukan riset dan pemetaan ekonomi. Kedua, melakukan monitoring, kendala apa saja yang  ada di kawasan transmigrasi. Ketiga, meneliti pelembagaan ekonomi apa yang cocok dengan kawasan transmigrasi. “Hasil dari kerja TEP akan kita rekomendasikan pada program Kementrans selanjutnya yakni mengirim Transmigrasi Patriot ke kawasan transmigrasi”, ujarnya. Transmigrasi Patriot merupakan mahasiswa S2 dan S3 yang diberikan beasiswa. Jumlah Transmigrasi Patriot ini mencapai 1000 orang.
 
TEP dan Transmigrasi Patriot menurut Viva Yoga merupakan kerja sama Kementrans dengan berbagai perguruan tinggi seperti UI, UGM, ITB, IPB, Universitas Padjadjaran, Universitas Diponegoro, Institut Teknologi Sepuluh November, dan 17 perguruan tinggi daerah lainnya. Program kerja sama dengan perguruan tinggi merupakan keinginan untuk mengelola kawasan transmigrasi secara kompeten dengan melibatkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul. “Dengan SDM yang unggul kita optimis ada percepatan pertumbuhan ekonomi dan pengembangan kawasan transmigrasi dapat berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional”, ujar mantan Anggota Komisi IV DPR itu.
 
Saat ini kementerian yang beralamat di Kalibata, Jakarta, itu memiliki paradigma baru. Dengan paradigma baru dapat memberi manfaat  yang  luas bagi bangsa dan negara bukan sekadar memindahkan penduduk dari satu daerah ke padat ke longgar tapi lebih berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. Bagaimana transmigran, warga binaan, dan generasi selanjutnya dapat secara cepat hidup sejahtera dan memiliki SDM yang unggul.
 
Menjadikan masyarakat sejahtera lewat transmigrasi merupakan salah satu amanat dari Presiden Prabowo Subianto dan menjadi dasar mengapa kementerian ini dibentuk menjadi kementerian tersendiri. Dengan pemberian lahan seluas, 1 atau 2 ha, didorong mereka mampu mengelola lahannya untuk aktivitas ekonomi untuk menopang pendapatan dan kesejahteraan. “Dari reforma agraria ini mampu mengubah hidup masyarakat menjadi sejahtera”, ungkapnya.
 
Amanat lain dari program transmigrasi adalah mempererat ikatan kebangsaan. Dengan adanya perpindahan penduduk ke tempat yang longgar dan berada di antara masyarakat yang berbeda latar belakang diharap di sana ada akulturasi budaya. “Dari sinilah ikatan kebangsaan terbentuk”, ujarnya.  
 
Pengelolaan lahan transmigrasi sebagai lahan pertanian, menurut Viva Yoga membuat kawasan trransmigrasi menjadi sentra tanaman pangan, terutama padi. “Sebagai sentra tanaman pangan, kawasan transmigrasi mampu sebagai pendukung program swasembada pangan”, ujarnya. Kawasan transmigrasi menjadi pendukung swasembada pangan juga  merupakan salah satu amanat dari Presiden Prabowo.

By Narasi Redaksi.( Andi wijaya.SH )
@https//Info86News.com

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *