Proyek Jalan 39 Meter di SMPN 3 Muara Jaya 2 Diduga Asal Jadi, Beton Cepat Rusak dan Terkelupas Meski Baru Selesai.
( Lampung Barat ) – info86news.com – Juma”at 24 Oktober 2025 – Proyek peningkatan jalan lingkungan sepanjang 39 meter di kawasan SMPN 3 Pekon Muara Jaya 2, Kecamatan Kebun Tebu, Kabupaten Lampung Barat, yang dikerjakan oleh CV. Red Diamond, kini menuai sorotan tajam. Proyek yang berada di bawah tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Lampung Barat itu diduga dikerjakan secara asal-asalan.
Hasil pantauan di lapangan pada Kamis, 23 Oktober 2025, memperlihatkan kondisi jalan yang baru beberapa minggu selesai dikerjakan sudah tampak terkelupas, berpasir, dan tidak padat. Permukaan beton terlihat berpori dan pucat, indikasi kuat adanya kekurangan semen dalam campuran adukan beton.
Proyek tersebut diketahui memiliki nilai kontrak sebesar Rp 72.140.000 berdasarkan informasi pada papan kegiatan. Kontrak pekerjaan dimulai sejak 2 September 2025 dengan masa pelaksanaan 60 hari kalender dan bersumber dari anggaran tahun 2025.
Sayangnya, hasil pekerjaan yang menghabiskan puluhan juta rupiah dana publik itu justru menunjukkan mutu rendah. Di beberapa titik, beton terlihat mudah hancur saat digosok, bahkan tampak seperti campuran pasir kasar tanpa kekuatan ikatan semen yang memadai.
Sejumlah warga sekitar pun menyesalkan hasil pekerjaan yang dinilai tidak layak dan tidak sesuai harapan masyarakat.
“Baru selesai saja sudah mulai rusak. Beton tipis, kayak kurang semen. Kami ragu jalan ini bisa tahan lama,” ujar salah satu warga setempat dengan nada kecewa.
Warga menduga bahwa pelaksana proyek tidak memperhatikan komposisi adukan dan teknik pengecoran yang benar, serta kurang pengawasan dari pihak Dinas PUPR Lampung Barat. Padahal, pekerjaan di bawah instansi tersebut semestinya dilakukan dengan mengutamakan kualitas dan ketahanan konstruksi agar manfaatnya bisa dirasakan masyarakat dalam jangka panjang.
Selain itu, warga juga menilai pemasangan papan proyek hanya sebatas formalitas, tanpa diikuti dengan pelaksanaan pekerjaan yang sesuai spesifikasi teknis (bestek). “Kalau proyek pemerintah begini dibiarkan, bisa-bisa pembangunan di Lampung Barat rusak semua,” tambah warga lainnya.
Ciri-ciri fisik jalan yang sudah tampak rusak — seperti tekstur kasar, beton terkelupas, dan permukaan berpasir — memperkuat dugaan bahwa pekerjaan dilakukan dengan mutu rendah. Hal ini tentu bertentangan dengan komitmen Pemerintah Kabupaten Lampung Barat dalam meningkatkan infrastruktur yang berkualitas dan berdaya guna.
Pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Lampung Barat diharapkan segera melakukan evaluasi lapangan terhadap hasil kerja CV. Red Diamond sebagai pelaksana proyek. Apabila terbukti tidak memenuhi standar, publik menuntut agar dilakukan perbaikan dan pertanggungjawaban sesuai aturan yang berlaku.
Pengawasan yang lemah terhadap pekerjaan fisik seperti ini bisa berdampak besar, baik dari sisi kerugian negara maupun menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah daerah.
Kami berharap dinas terkait tidak tinggal diam. Ini uang rakyat, jangan sampai digunakan untuk proyek yang tidak bermutu,” tegas salah satu tokoh pemuda Muara Jaya.
Jika tidak segera diperbaiki, proyek jalan senilai puluhan juta rupiah ini dikhawatirkan hanya akan bertahan dalam hitungan bulan sebelum mengalami kerusakan lebih parah.
By Narasi Reporter :SUKRAN HADI
@https//Info86News.com









