Pesan Rohani RD. Domincs Masriat: Belajar Menerima Berkat Tuhan dari Siapa Saja
Dalam renungan liturgi harian di UST Manila, RD. Domincs Baldawins Masriat mengajak umat untuk membuka hati terhadap kebenaran dan kebaikan, tanpa terjebak pada prasangka dan latar belakang seseorang.
www.info86news.com | Manila, Jumat – 1 Agustus 2025
Dalam suasana reflektif dan penuh makna, RD. Domincs Baldawins Masriat, Imam asal Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, Indonesia, menyampaikan renungan rohani bertajuk “Sejenak Sabda” di Central Seminary Universitas Santo Tomas (UST), Manila, Filipina.
Sebagai Pastor Mahasiswa Indonesia di UST Manila, RD. Domincs membagikan pesan spiritual yang mengangkat pentingnya sikap rendah hati dan keterbukaan terhadap kebaikan yang datang dari sesama, terutama dalam konteks liturgi Peringatan Wajib Santo Alfonsus Maria de Liguori, Uskup dan Pujangga Gereja.
Bacaan Liturgi dan Makna Tersirat
Dalam renungannya, RD. Domincs merujuk pada dua bacaan utama hari itu: Imamat 23:1.4-11.15-16.27.34b-37, dan Matius 13:54-58, yang menyoroti penolakan Yesus di kampung halamannya sendiri, Nazaret.
“Terkadang kita kesulitan menerima kebenaran dan berkat Tuhan karena kita cenderung berprasangka buruk terhadap orang lain,” ujar Pastor Domincs dalam renungannya yang lembut namun menggugah.
Hati-Hati dengan Prasangka dan Label Sosial
RD. Domincs menekankan, sering kali manusia terjebak pada cara pandang duniawi, menilai seseorang dari status sosial, masa lalu, atau latar belakang, sehingga menutup diri terhadap kebaikan yang sejatinya sedang dihadirkan Tuhan melalui pribadi tersebut.
“Kita lupa bahwa Tuhan dapat berkarya melalui siapa saja, bahkan melalui orang-orang yang tidak kita duga,” tegasnya.
Rendah Hati dan Terbuka Menerima Kebaikan
Pesan utama dari renungan tersebut adalah pentingnya kerendahan hati dan keterbukaan batin. Menurut RD. Domincs, kerendahan hati menjadi pintu masuk bagi berkat dan kebenaran yang hendak Tuhan alirkan melalui sesama.
“Jangan pernah menganggap remeh orang lain. Tuhan dapat memakai siapa pun untuk menjadi saluran rahmat bagi kita,” katanya dalam nada penggugah.
Doa dan Salam Kasih
Renungan ditutup dengan sebuah doa singkat namun sarat makna: “Ya Allah, berkatilah kami agar kami selalu rendah hati dan terbuka untuk menerima kebenaran dan kebaikan yang Engkau berikan kepada kami melalui sesama kami.”
RD. Domincs juga mengirimkan salam kasih dan doa kepada umat Katolik Indonesia maupun diaspora yang sedang menempuh studi dan pelayanan di luar negeri, khususnya di Filipina.
Renungan harian seperti ini mengingatkan kita bahwa kehadiran rohaniwan Indonesia di luar negeri tidak hanya menjadi wakil iman, tetapi juga jembatan budaya dan spiritual yang membawa pesan universal: kebaikan tidak pernah mengenal batas latar belakang.(joko)