- Wamen Ossy Paparkan Lima Pilar Komunikasi Publik ATR/BPN: Dari Hati, untuk Rakyat
- Bangun Narasi yang Manusiawi, Wamen ATR/BPN Dorong Humas Jadi Garda Depan Informasi
- Lima Pilar Komunikasi Publik: Strategi ATR/BPN Menuju Pelayanan Kelas Dunia
Subjudul:
Dalam sosialisasi nasional secara daring, Wakil Menteri ATR/Waka BPN, Ossy Dermawan, menekankan pentingnya komunikasi publik yang empatik, proaktif, dan membumi sebagai landasan utama pelayanan informasi pertanahan kepada masyarakat.
www.info86news.com | Jakarta — 21 Juli 2025 | Tantangan komunikasi publik di era digital menuntut strategi yang tidak hanya informatif, tetapi juga menyentuh dan relevan.
Hal inilah yang menjadi benang merah dalam Sosialisasi Strategi Komunikasi Publik, Informasi Publik, dan Layanan Pengaduan yang digelar secara daring oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
Dalam kegiatan tersebut, Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN, Ossy Dermawan, memaparkan lima pilar utama komunikasi publik sebagai panduan strategis bagi seluruh insan humas di lingkungan ATR/BPN.
Lebih dari 1.000 peserta hadir secara virtual, termasuk seluruh Kepala Kantor Wilayah, Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota, dan pejabat struktural lainnya.
“Tuhan Maha Tahu, tapi netizen itu perlu diberitahu. Dan cara menyampaikannya harus baik, tepat, dan menyentuh,” tutur Wamen Ossy dengan gaya khasnya yang lugas namun humanis.
Lima Pilar Komunikasi: Menyentuh, Menjangkau, Menyatukan
1. Narasi Kebijakan yang Jelas dan Membumi
Kebijakan publik, khususnya di bidang pertanahan, harus disampaikan dalam bahasa yang mudah dipahami masyarakat. Menurut Wamen Ossy, penyertipikatan tanah bukan sekadar prosedur administratif, tetapi bukti konkret kehadiran negara dalam memberdayakan masyarakat dan memerangi kemiskinan struktural.
2. Komunikasi Proaktif dan Antisipatif
Humas dituntut untuk tidak menunggu krisis, tetapi aktif membangun sistem peringatan dini terhadap isu potensial. Ia mengapresiasi respons cepat jajaran humas dalam menangani kasus situs palsu yang sempat ramai beberapa waktu lalu.
3. Sinergi Pusat dan Daerah yang Selaras dan Kreatif
Wamen menekankan pentingnya narasi yang seragam antara pusat dan daerah, namun tetap membuka ruang kreativitas lokal. “Koordinasi bisa dilakukan melalui brainstorming rutin agar tiap daerah bisa tampil dinamis tanpa kehilangan arah,” ungkapnya.
4. Kolaborasi dengan Media dan Influencer
Dalam era keterbukaan informasi, kolaborasi strategis dengan media massa dan influencer lokal hingga nasional menjadi kunci menyebarluaskan pesan kementerian secara lebih luas dan efektif.
5. Komunikasi yang Manusiawi dan Empatik
Isu pertanahan adalah isu yang sangat dekat dengan kehidupan masyarakat, sehingga perlu disampaikan secara sensitif dan empatik. Wamen Ossy mengingatkan agar konten komunikasi tidak bersifat gimmick atau menyinggung, apalagi pada isu-isu seperti konflik lahan atau penggusuran.
“Tanah itu bukan sekadar objek hukum, melainkan bagian dari kehidupan masyarakat. Jangan sampai persoalan serius justru disajikan dalam gaya TikTok yang tidak sensitif,” tegasnya.
Satu Arah, Satu Narasi, Satu Pelayanan untuk Publik
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Kementerian ATR/BPN, Pudji Prasetijanto Hadi, dan Kepala Biro Humas dan Protokol, Harison Mocodompis, yang menyampaikan laporan serta pemaparan teknis strategi komunikasi kementerian.
Peserta sosialisasi terdiri dari para Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil, Kepala Subbagian TU Kantah, serta pejabat pimpinan tinggi pratama di lingkungan ATR/BPN. Mereka diharapkan menjadi ujung tombak komunikasi publik kementerian di seluruh wilayah Indonesia.
Menutup Jarak antara Pemerintah dan Publik Lewat Komunikasi yang Bermakna
Dengan lima pilar komunikasi publik yang digagas Wamen Ossy, ATR/BPN tak hanya memperkuat narasi kebijakan, tetapi juga merangkul masyarakat dengan pendekatan yang lebih manusiawi dan menyeluruh.
Di tengah era informasi yang serba cepat dan penuh tantangan, strategi ini diharapkan menjadi kompas komunikasi lembaga yang mengedepankan nilai pelayanan, profesionalitas, dan kepekaan sosial.(joko)
#kantahkabkeptanimbar